A. Pengertian Feature
Feature merupakan bentuk tulisan yang dalam dan enak
untuk disimak. Kisahnya deskriptif, memaparkan peristiwa secara objektif,
sehingga bisa membangkitkan bayangan-bayangan kejadian yang sesungguhnya kepada
pembaca. Redaktur Senior Majalah Gatra, Yudhistira ANM Massardi, mengatakan,
Feature bukan karya fiksi, tapi karya jusnalistik. Karenanya, Featur harus
memiliki satu makna, satu arti, tidak seperti karya sastra yang banyak arti
tergantung si pembacanya. Feature juga disebut karya “sastra jurnalistik”
karena sangat bertumpu pada kekuatan deskripsi yakni mampu mengambarkan situasi
dan suasana secara rinci, hidup, berkeringat (basah), beraroma, membuka pintu
akal, membetot perhatian, meremas perasaan, sehingga imajinasi pembaca terbawa
ke tempat peristiwa.
Feature adalah jenis
tulisan yang lebih bersifat menghibur, isinya kadang sesuatu yang remeh dan
luput dari liputan wartawan straight news, tetapi tidak terlalu terikat dengan
tenggat waktu. Ia bisa ditulis kapan saja dan di-publish kapan saja. Karenanya,
ia awet.
Jadi, Jika dalam penulisan berita yang diutamakan ialah
pengaturan fakta-fakta, maka dalam penulisan feature kita dapat memakai teknik
‘’mengisahkan sebuah cerita’’. Itulah kunci perbedaan antara berita ‘’keras’’
(hard news) dan feature. Penulis feature pada hakikatnya adalah seorang yang
berkisah. Penulis melukis gambar dengan kata-kata: ia menghidupkan imajinasi
pembaca; ia menarik pembaca agar masuk ke dalam cerita itu dengan membantunya
mengidentifikasikan diri dengan tokoh utama. Penulis feature untuk sebagian
besar tetap menggunakan penulisan jurnalistik dasar, karena ia tahu bahwa
teknik-teknik itu sangat efektif untuk berkomunikasi. Tapi bila ada aturan yang
mengurangi kelincahannya untuk mengisahkan suatu cerita, ia segera menerobos
aturan itu.
Batasan feature macam-macam. Umumnya orang mengartikannya
sebagai : karangan khas. Rasanya, pengertian itu belum menjelaskan apa-apa.
Deskripsi feature yang agak jelas barangkali yang ini, “cerita feature adalah
artikel yang kreatif, kadang-kadang subjektif, yang terutama dimaksudkan untuk
membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian,
keadaan, atau aspek kehidupan”.
Asep Syamsul M. Romli
menjelaskan bahwa dari sejumlah pengertian feature yang ada, dapat ditemukan
beberapa ciri khas tulisan feature, antara lain:
1. Mengandung segi
human interest
Tulisan feature memberikan penekanan pada fakta-fakta yang dianggap mampu
menggugah emosi—menghibur, memunculkan empati dan keharuan. Dengan kata lain,
sebuah feature juga harus mengandung segi human interest atau human
touch—menyentuh rasa manusiawi. Karenanya, feature termasuk kategori soft
news (berita ringan) yang pemahamannya lebih menggunakan emosi.
Berbeda dengan hard news(berita keras), yang isinya mengacu kepada
dan pemahamannya lebih banyak menggunakan pemikiran.
2. Mengandung unsur sastra
Satu hal penting dalam sebuah feature adalah ia harus mengandung unsur
sastra. Feature ditulis dengan cara atau gaya menulis fiksi. Karenanya, tulisan
feature mirip dengan sebuah cerpen atau novel bacaan ringan dan menyenangkan namun
tetap informatif dan faktual. Karenanya pula, seorang penulis feature pada
prinsipnya adalah seorang yang sedang bercerita.
B. Unsur-unsur Feature
Unsur penulisan feature
menurut Williamson ada 5 yaitu:
1. Kreatifitas (creativity).
Laporan feature harus mengkreasikan sudut pandang penulis
berdasarkan riset terhadap fakta-fakta yang telah ditelusuri.
2. Subjektivitas
(subjectivity).
Sangat mungkin menggunakan sudut pandang orang pertama,
atau “saya” dengan emosi campur nalar, sebagai cara mendapatkan fakta-fakta.
3. Informatif
(informativeness).
Materi laporan tentang hal yang ringan, namun berguna bagi
masyarakat. Seperti situasi saat peristiwa terjadi dan tidak diliput media
lain.
4. Menghibur
(entertainment).
Laporan harus berwarna-warni terhadap berita-berita rutin
seperti pembunuhan, selingkuh, bencana alam dll, sehingga pembaca larut dalam
kesedihan atau malah tertawa terbahak-bahak.
5. Tidak Dibatasi Waktu
(unperishable).
Bahwa feature tidak lapuk
dimakan deadline, karena topiknya dibahas secara mendalam.
C. Jenis-jenis Feature
1. Feature Berita
Yaitu suatu
feature yang lebih banyak mengandung unsur beritanya, dan berhubungan dengan
peristiwa aktual yang menarik perhatian khalayak. Feature ini biasanya adalah
merupakan pengembangan dan pendalaman (News analisys) dari sebuah Straight News
atau issue yang masih menjadi perhatian publik.
2. Feature Opini
Feature
jenis inipun biasanya terkait secara langsung atau tidak langsung dengan isu-isu
yang masih aktual tentang sebuah peristiwa, sebuah ide/gagasan, atau sebuah
statemen (pernyataan) orang penting, dan lain-lain. Bisa juga termasuk ke dalam
jenis ini adalah artikel tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
fenomena kehidupan sosial-ekonomi, politik, kebudayaan, kesusteraan, dan
lain-lain.
3. Feature Human
Interest
Yaitu
Feature yang muatan isinya langsung dapat menyentuh rasa perikemanusiaan
pembaca, seperti kegembiraan, kejengkelan, bahkan kebenciannya. Contohnya
adalah feature tentang anak jalanan di Jakarta, perilaku penyimpangan seksual
di kalangan remaja, merebaknya perilaku peyalahgunaan narkoba, dan sejenisnya.
3. Feature Profil
Tokoh (biografi)
feature ini
bercerita tentang penampilan (profil) dan biografi singkat tokoh-tokoh tertentu
yang menarik untuk dibaca. Contoh feature jenis ini misalnya adalah tulisan
tentang seorang tokoh yang baru meninggal (in memoriam)
4. Feature
Perjalanan/Petualangan
Feature ini
biasanya ditulis oleh pelaku perjalanan atau petualangan secara langsung atau
tak langsung. Tulisan ini mengungkap laporan kisah perjalanan, fakta-fakta yang
ditemui, dan kesan-kesan yang dirasakan selama perjalanan itu. Dalam Feature
jenis ini, subjektifitas penulis sangat menonjol dengan sudut pandang “aku”
atau “kami”.
6. Feature
Sejarah
Feature ini
bercerita tentang fakta-fakta sejarah peristiwa dan tokoh masa lampau di suatu
daerah atau tempat. contohnya tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan RI,
strategi dakwah Islam para wali songo di pulau jawa, dan lain-lain. Feature
sejarah yang baik, mampu membawa pembacanya ke masa silam. Seolah para pembaca
ikut masuk ke dalam peristiwa sejarah yang dibacanya.
7. Feature Tips
Feature ini
dikenal juga dengan informasi how to do it. Misalnya tentang model pakaian,
cara membuat dan menjahitnya, tentang resep makanan, merangkai bunga, kerajinan
tangan, merawat dan mengoperasikan kamera, dan sejenisnya.
D. Fungsi Feature
Fungsi
feature mencakup lima hal :
a. sebagai pelengkap
sekaligus variasi sajian berita langsung (straight news)
b. pemberi informasi tentang
situasi, keadaan, atau peristiwa yang terjadi
c. penghibur atau sarana
rekreasi dan pengembangan imajinasi yang menyenangkan
d. wahana pemberi nilai dan
makna terhadap suatu keadaan atau peristiwa
e. sarana ekspresi yang
paling efektif dalam mempengaruhi khalayak
E.
Langkah-langkah Menulis Feature
Pada dasarnya, teknik
penulisan feature serupa dengan penulisan prosa
atau karya fiksi, yang menekankan pada gaya penceritaan sebuah berita. Feature juga mengizinkan
penulisnya menggunakan metafora untuk memberikan kesan pada perasaan pembaca.
Akan tetapi, karena merupakan karya jurnalistik, feature tetap berpijak pada
data-data faktual atau kejadian yang sebenarnya.
Salah satu ciri khas dalam teknik
penulisan feature adalah
penggunaan lead yang menarik. Lead atau paragraf pertama
pada feature berperan
sebagai umpan untuk menangkap minat pembaca. Keberadaan lead yang baik sangat berperan
dalam keberhasilan sebuah feature.
Jika straight news selalu berpola piramida terbalik, dalam teknis
penulisan feature biasanya
digunakan alas sebagai ending atau
penutup cerita. Di antara lead dan
ending, terletak batang tubuh atau
isi cerita. Ibarat sebuah tubuh, lead adalah
kepala feature, batang
tubuh adalah badan, dan ending adalah
ekornya. Ketiganya harus saling terkait. Isi lead harus tergambar dalam batang tubuh dan ditegaskan oleh
ending.
Persiapan Sebelum Menulis
Sebelum menulis sebuah feature, penulis biasanya melakukan
beberapa langkah persiapan sebagai berikut:
- Menemukan tema
Hampir semua kejadian, baik yang
biasa-biasa saja maupun yang luar biasa, bisa dijadikan latar penulisan
sebuah feature. Langkah persiapan
pertama yang harus dilakukan dalam teknik penulisan feature adalah menemukan tema yang akan diangkat ke
dalam feature. Setelah tema
didapatkan, barulah penulis memilih peristiwa yang akan dijadikan latar.
- Mengumpulkan bahan
Langkah selanjutnya dalam teknik
penulisan feature adalah
mengumpulkan bahan. Penulis bisa langsung terjun ke lokasi peristiwa untuk
mewawancarai pelaku dan orang-orang yang ada di sekitar peristiwa, atau
melakukan studike pustakaan dengan membaca buku-buku
tentang sebuah peristiwa atau menelusurinya di search engine.
- Membuat kerangka karangan
Setelah bahan-bahan terkumpul,
langkah berikutnya adalah membuat kerangka
karangan. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bagian teratas
dari karangan adalah lead,
dilanjutkan dengan batang tubuh, dan ditutup dengan ending. Kerangka karangan yang perlu
dipersiapkan dalam teknik penulisan feature adalah
poin-poin yang akan dijabarkan dalam batang tubuh.
- Membuat lead
Sebagai langkah sebelum penutup dari
persiapan sebelum menulis adalah mencari lead yang sesuai, menggambarkan keseluruhan atau paling tidak
poin-poin penting yang hendak disampaikan dalam feature, serta mampu menarik minat pembaca. Lead dapat berbentuk kutipan,
pertanyaan, deskripsi, tudingan, atau bahkan humor.
- Menulis
Setelah semua langkah persiapan
tersebut selesai dilakukan, barulah penulis bisa menuangkan gagasan-gagasannya
ke dalam sebuah feature dengan
baik. Sebagai penutup, ending bisa
berupa pengulangan lead atau
berisi kalimat-kalimat yang mempertegas lead.
DAFTAR
PUSTAKA